Kariwari adalah salah satu rumah adat khas Papua, yakni rumah adat masyarakat Tobati-Enggros yang bermukim di sekitar Teluk Youtefa dan Danau Sentani, Jayapura. Berbeda dengan bentuk rumah adat Papua lainnya — seperti honai yang berbentuk bulat — rumah Kariwari berbentuk limas segi delapan. Rumah Kariwari biasanya terbuat dari, bambu, kayu besi dan daun sagu hutan. Rumah Kariwari terdiri dari dua lantai dan tiga kamar atau tiga ruangan, dengan fungsi yang masing-masing berbeda. Arsitektur rumah Kariwari juga dianggap sangat khas dan menjadi salah satu simbol penting bagi budaya Papua sehingga menjadi ikonik di anjungan Papua yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah. Rumah Kariwari tidak seperti halnya rumah honai yang bisa ditinggali oleh siapa saja, bahkan tidak bisa pula menjadi rumah tinggal kepala suku - tidak seperti rumah honai yang memiliki fungsi politik dan hukum. Rumah Kariwari lebih spesifik sebagai tempat edukasi dan ibadah, oleh karena itu posisi rumah Kariwari dalam masyarakat Suku Tobati-Enggros dianggap sebagai tempat yang sakral dan suci. Rumah Kariwari khusus diperuntukkan bagi pendidikan remaja laki-laki, di rumah Kariwari inilah setiap remaja laki-laki yang sudan memasuki minimal usia dua belas tahun mulai dikumpulkan dan digembleng untuk mengenal kehidupan pria dewasa di masa yang akan datang, seperti mencari penghidupan atau nafkah, bertanggung jawab pada keluarga, dan sebagainya. Dengan pendidikan ini para remaja laki-laki diharapkan bisa menjadi pria dewasa yang kuat, bertanggungjawab dan terampil di masa depan. Keterampilan yang diajarkan biasanya seperti berburu, memahat, bercocok tanam, membuat senjata, hingga tekhnik berperang. Rumah Kariwari memang tidak diperuntukkan sebagai tempat tinggal atau hunian bagi warga, rumah ini lebih berfungsi sebagai rumah ibadah atau pusat kegiatan Spiritual Suku Tobati-Enggros dan juga pusat aktivitas pendidikan bagi remaja laki-laki seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dikarenakan fungsinya yang dekat dengan kegiatan spiritual atau kerohanian, rumah Kariwari memiliki posisi penting dalam menjaga keberlangsungan kebudayaan Papua, khususnya Suku Tobati-Enggros. Selain itu fungsi pendidikan bagi generasi penerus Suku Tobati-Enggros juga menjadi sangat penting, karena kemampuan atau keahlian yang diajarkan di dalam rumah Kariwari adalah keahlian-keahlian tradisional yang tidak diajarkan di instansi pendidikan formal.

 Judul Jurnal  Jurnal Kariwari
 Ruang Lingkup  " "
 Bahasa  Indonesia & English
 E-ISSN 2356-2986
 Frekuensi  2 kali dalam setahun
 DOI  
 OAI https://ejurnal.stpk-jayapura.ac.id/index.php/stpk/oai
 Pimpinan Redaksi  Dominika Rotua Sinaga, S.Psi., MA
 Penerbit  " "
 Analisis Sitasi  Google Scholar

Jurnal Kariwari  Sedang Proses di Index oleh:
Scopus scholar    onesearchcrossref      

Recommended Tools:
mendeley zotero endnote turnitin ithenticate grammarly

Informasi